Hello pembaca Engino & Enginy 

Gimana kabarnya hari ini? Tetap semangat? harus dong...
ya udah, bagi yang kurang semangat, nih tim ada kiriman cerita motivasi buat teman-teman semua. Have nice reading 

Waktu itu adalah hari libur, kebetulan juga bahwa
waktu itu adalah jadwal saya untuk mengikuti suatu acara Training yang
diselengarakan oleh pihak kampus, acara itu dihadiri sekitar 746 Mahasiswa
se-Fakultas di Auditorium Universitas dan berlangsung selama 2 hari. Saya dan
teman-teman sesama mahasiswa baru angkatan 2011 mengikuti seluruh kegiatan yang
telah dijadwalkan sedemikian rupa . Namun Hingga hari kedua saya mengikuti
acara tersebut, semuanya terkesan biasa-biasa saja tak ada yang sepecial dalam
acara tersebut, akan tetapi ada 1 kegiatan yang paling menarik menurut saya,
sebuah Game yang benyak mengajarkan nilai-nilai moral dalam kehidupan, jujur
saya sangat terkesan dengan Game itu, namanya adalah Racing Balon (Balapan
Balon).
Dalam Game Racing Balon itu, beberapa dari kami
dimohon Pemateri untuk maju kedepan diatas panggung dan berberis dengan
sejajar, kemudian masing-masing dari kami diberi sebuah balon yang masih
kosong. Setelah kami semua dipastikan memegang 1 balon Tak lama kemudian muncul
dari belakang panggung seorang Pemateri lagi yang membawa sebuah Piala yang
sangat bagus, Pemateri yang membawa Piala itu kemudian berdiri persisi didepan
kami dengan jarak kurang lebih 10 meter saja. Terus Pemateri yanag membawa
Piala tersebut menginstruksikan kepada kami untuk bersiap-siap memulai lomba,
Pemateri : “Kepada Teman-teman yang ada didepan..!
Kalian semua sudah memegang balon satu-satu kan? ”
Kami : “Iya… Sudah..!” ( jawab kami serempak)
Pemateri : “Baiklah, disini saya akan menjelaskan bagaimana peraturan mainnya,
saya akan berdiri tepat didepan teman-teman dengan jarak kurang lebih 10 meter,
setalah saya bilang MULAI, kalian semua harus mulai meniup balon masing
kemudian melepasnya ke arah saya berdiri, siapa yang balonnya sampai lebih
duluan, itulah yang berhak mendapatkan Piala ini. Dengan syarat, balon itu
tidak boleh kalian lemparkan, hanya boleh kalian arahkan saja agar menuju ke
saya, jika nanti jalannya melenceng? Ambil dan tiup kemudian lepaskan lagi ke
arah saya.. Bagiamna jelas semuanya? ”
Kami : “Jelas kak… ” (jawab kami semangat, yang tak
sabar lagi memperebut kan piala megah itu)
Waktu itu saya berfikir itu adalah game yang
sangat mudah, hanya perlu meniup balon kemudian melepaskannya ke garis
finish,itu hanya butuh waktu kurang dari 1 menit. Namun apa yang terjadi ? Kami
semua butuh waktu lebih dari 5 menit hanya untuk meluncurkan balon ke garis
finish yang jaraknya hanya 10 meter. Bagaimana tidak? Balon yang sudah kami
tiup kemudian kami arahkan ge gerus finish ternyata lajunya kemana-mana, ada
yang ke atas, ke samping kanan kiri, ke bawah, bahkan ada juga yang malah
melaju ke arah belakang, sehingga kami harus lari kesana kemari untuk
mengambilnya lagi, meniupnya lagi dan mengarahkannya ke garis finsh.
Finally… salah satu dari
kami berhasil mengantarkan balonnya gegaris Finsh, dan dia berhak mendapatkan
pialanya atas keberhasilanya itu, dia pun mendapatkan tepuk tangan dari semua
yang hadir dalam acara itu.
Beberapa saat kemudian, setelah menyuruh pemenang duduk kembali bersama
teman-temanya, Pemateri datang dan naik kepanggung, beliau berkata;
Pemateri : “Teman-teman yang saya banggakan, dalam Game Racing balon tadi kita
bisa mengambil hikmah yang sangat besar, apa Hikamahnya”
Kami Masih terdiam dan tanda tanya didalam fikirannya, hikmah apa yang ada di
game tadi ya?)
Pemateri : ”belum ada
yang tau? Baiklah, akan saya jelaskan pada anda, bahwa didalam game tadi adalah
Analogi (mensamakan) dengan Makna
Kehidupan, bagaimana bisa..!!? Ya,, jelas bisa, begini >>>
1. Balon = diri kita sendiri
2. Meniup balon= usaha kita
3. Mengarahkan ke garis finish = Harapan kita
4. Garish finish = tujuan
5. Piala = hasil yang kita capai
Benarkan teman-teman..? ”
Mahasiswa : “Benar” (sambil mengangukan seraya berkata iya, ya..)
Pemateri : “tapi
beginilah kehidupan yang
kita jalani, meskipun usaha kita sudah maksimal, tujun kita sudah pasti,
harapan kita sudah besar,kadang-kadang kita usaha kita kurang membuahkan hasil
seperti tadi meskipun kita sudah mengarahkannya kegaris finish, namun lajunya
masih saja berbelok, itulah perumpamaaan usaha kita, meski kita berusaha sebaik
apapun, tidak jarang usaha kita belum berhasil.
Tapi lihatlah,, bagi
orang-orang yang terus mencoba,
berusaha terus menerus dalam ketertudaan keberhasilannya, maka dia akan
mendapatkan penghargaan yang setimpal, yaitu Piala tadi, begitu pula usaha kita
dalam meraih cita-cita, meskipun banyak cobaan yang menghadang, jika tetap
Sabar dan Ikhlas dalam menjalaninya maka PASTI ALLAH AKAN MEMBERIKAN SESUAI
YANG KITA INGINKAN, kata mutiara bilang : Man Shobaro washola; barang
siapa bersabar maka pasti akan smpai pada tujuan kita, Semoga Allah
memberkahi Kita semua…!!!! Tepuk tangan untuk kalian
semua…..!!! ”
The End….
Teman-teman yang saya hormati, dalam mencapai
sebuah tujuan, entah itu meraih cita-cita didunia, meraih Ridha
Allah dalam hidup kita, Meraih prestasi dalam belajar, atau apa saja
yang kita inginkan,tidak jarang usaha kita menemui bebrbagai rintangan, cobaan,
hambatan, dan terkadang hasilnyapun kurang memuaskan sesuai yang kita harapkan,
tetapi janganlah katakan bahwa usaha kita “SUDAH BERAKHIR”, karena yang
terpenting itu bukanlah mengatakan Ini Sudah Berakhir , tetapi “BAGAIMANA CARA
KITA MENGAKHIRINYA”, apakah kita akan Tetap Tegar dan berusaha bangkit/ kita
akan putus asa kemudaian tidak berusaha lagi. Memangnya dengan tidak berusaha
lagi, apakah itu akan mengantarkan kita pada tujuan kita? Tidak kan..!
Jangnlah Putus Asa, Karena sesunguhnya Allah senantiasa bersama orang-orang
yang bersabar..!
Hidup yang Allah berikan selalu penuh dengan pilihan, sekarang tinggal kita,
apakah kita akan memilih untuk meraih keberhasialan atau menyerah pada
kegagalan dalam usaha-usaha kita meraih Ridha Allah SWT, selalu ada pilihan,
BAHKAN KETIKA KITA TAK MEMILIH-PUN, MAKA ITU SEBENARNYA ADALAH PILIHAN KITA
UNTUK “TIDAK MENGAMBIL PILIHAN” Maka pastikanlah kita selalu memilih yang
terbaik, baik disisi Allah, bagi diri kita sendiri , bagi orang tua kita, bagi
sahabat-sahabat kita.
Semoga Allah selalu Meridhai dan Merahmati kita baik didunia maupun di Akhirat,
semoga Allah selalu membimbing kita agar senantiasa hidup dijalan yang Di
ridhai-NYA
cerita dari : Janur Isnaida (TKN 2010)