Sekarang
ada banyak cara dokter merawat pasien serangan jantung – metode resusitasi
tertentu, aspirin, clot-buster dan sebagainya. Sekarang para peneliti sekolah
medis Universitas Colorado menembukan satu kandidat baru: cahaya terang.
“Studi
ini menyarankan kalau cahaya kuat, atau bahkan cahaya siang hari, dapat
mengurangi resiko mendapat serangan jantung atau kerusakan jantung setelahnya,”
kata Tobias Eckle, MD, PhD, asisten
profesor anestesiologi, kardiologi, sel, dan biologi perkembangan di Sekolah
Medis Universitas Colorado. “Bagi pasien, ini berarti paparan siang hari di
dalam rumah sakit dapat mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh serangan
jantung.”
Apa hubungan antara cahaya dan infarksi
miokardial, yang disebut juga sebagai serangan jantung?
Jawabannya
terletak, mungkin mengejutkan anda, pada ritme circadia, jam tubuh yang
berhubungan dengan cahaya dan kegelapan. Jam circadia diatur oleh protein di
otak. Namun protein ini juga ada di organ lainnya, termasuk jantung.
Eckle dan Holger Eltzchig, MD, seorang
profesor anestesiologi universitas Colorado, menemukan kalau satu dari protein
tersebut, bernama Period 2, berperan penting dalam menghambat kerusakan akibat
serangan jantung. Bersama tim internasional ilmuan pakar, termasuk kolaborator
dari Divisi Kardiologi Universitas Colorado dan program pendarahan mukosal,
mereka menerbitkan temuan mereka dalam edisi 15 April 2012 jurnal penelitian
Nature Medicine.
Selama
sebuah serangan jantung, sedikit atau tidak ada oksigen yang mencapai jantung.
Tanpa oksigen, jantung harus beralih dari bahan bakarnya yang biasa – lemak –
ke glukosa. Tanpa perubahan tersebut dalam metabolisme jantung, sel mati dan
jantung menjadi rusak.
Dan disinilah ritme circadia berperan. Studi
mereka menunjukkan kalau protein Period 2 penting untuk perubahan bahan bakar
tersebut, dari lemak menjadi glukosa, dan karenanya dapat membuat metabolisme
jantung lebih efisien. Faktanya, cahaya siang yang terang mengaktivasi Period 2
pada hewan dan meminimalkan kerusakan akibat serangan jantung.
Studi lanjutan akan mencoba memahami bagaimana
cahaya mampu merubah metabolisme jantung pada manusia dan bagaimana ini dapat
dimanfaatkan untuk merawat serangan jantung pasien.
Sumber
berita:
University
of Colorado Denver.